Latar Belakang Pendirian KMP

Latar Belakang Pendirian KMP

     Korps Muballigh Pasundan (KMP) dideklarasikan pada hari Sabtu tanggal 6 April 2013 bertempat di Kampus Universitas Pasundan, didirikan oleh para Muballigh di Bandung Raya yang bercita-cita melestarikan sejarah, keadiluhungan budaya, etika dan moral yang humanis dengan latar belakang ideologi yang Islami. Cita-cita tersebut dilatarbelakangi oleh keresahan karena degradasi moral, budaya permisif, pudarnya keterikatan ideologi, hilangnya keramahan dan seni budaya yang tidak lagi menyuguhkan identitas ketimuran.

   Penyebaran ideologi memiliki kriteria tersendiri, pemurtadan dilakukan secara merajalela baik diperkotaan bahkan hingga masuk ke daerah pedalaman. Kantong-kantong Islam dimasuki secara agresif dan masif oleh agama lain, mereka melakukan pendekatan dengan berbagai cara; bantuan sosial, kebutuhan makanan, kesehatan, pendidikan bahkan hingga permodalan.

    Perkembangan teknologi dan sarana informasi komunikasi yang semakin berkembang mempengaruhi pola budaya dan sikap mental masyarakat. Life style, konsumerisme dan hedonisme mempengaruhi perilaku sebahagian masyarakat terutama yang hidup diperkotaan. Budaya tersebut sangat mungkin menjadi faktor pemicu pemurtadan dikalangan masyarakat. Mereka memanfaatkan gap kemampuan dan keinginan masyarakat, masyarakat yang lemah menganggap program mereka menjadi peluang perubahan masa depan.

  Tuntutan kebutuhan mengakibatkan habisnya waktu dan kesempatan untuk menuntut ilmu agama, hilangnya peluang penerapan pendidikan orang tua kepada anaknya, minimnya kesempatan para ustadz mendidik generasi muda. Kondisi ini memperparah pelemahan pemahaman agama Islam bagi masyarakat, keterikatan aturan dan hilangnya nilai-nilai keagungan Islam.

     Berdasarkan data dari BPS tahun 2011, penduduk Jawa Barat 97% memeluk agama Islam, sisanya berbagai agama lain. Berdasarkan sebarannya 26% masyarakat duduk di daerah penyangga ibu kota negara, 18% tinggal di daerah Bandung Raya dan sisanya berada di kota - kota kabupaten dan daerah. Dengan melihat data tersebut kemungkinan sebahagian besar penduduk Jawa Barat telah dipengaruhi oleh bauran budaya akibat perkembangan teknologi. Dengan kata lain ekses negatif yang dikemukakan di atas sangat mungkin telah terjadi.

    Dengan melihat potensi dan tantangan yang begitu besar maka didirikanlah Korps Muballigh Pasundan (KMP) dengan harapan akan mampu membentengi Masyarakat Jawa bagian Barat dari ekses negatif dan pemurtadan, dengan Motto yang akan dibawa, yaitu Mager Sunda ku Kaislaman, Mupuk Islam ku Kasundaan”